BREAKING NEWS
Tampilkan postingan dengan label TAPANULI SELATAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TAPANULI SELATAN. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Januari 2025

Mahasiswa PKL AGROEKOTEKNOLOGI Universitas MALIKUSSALEH Lakukan Kunjungan Pembelajaran ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Nusantara IV Regional I Kebun Hapesong


Tapanuli Selatan.Sabtu.18/01/2025.

Lima mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Perkebunan Nusantara IV Regional I Kebun Hapesong, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan, mulai 6 Januari hingga 6 Februari 2025."


Adapun lima mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Malikussaleh yang mengikuti pkl di PT. Perkebunan Nusantara IV Regional I Kebun Hapesong adalah Rahman Abdul Aziz Lubis, Fadilah Ramadhan, Fikry Anggara, Parlin Muda Saputra Harahap dan Devi Nur Rahma yang kelimanya merupakan  konsentrasi agronomi. Mereka mendapat bimbingan akademik dari Muhammad Yusuf N,S.P.,M.P dan Muhammad Rafli ,S.P.,M.P.


Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Malikussaleh yang mengikuti pkl di PT. Perkebunan Nusantara IV Regional I Kebun menghubungi awak media melalui WhatsApp yaitu Fadilah Ramadhan menyebutkan bahwa, “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan secara praktis mengenai proses pengolahan kelapa sawit, mulai dari tahap penerimaan buah, pengolahan, hingga pengendalian mutu produk CPO yang merupakan bahan dasar untuk produk minyak dan oleokimia,"Pungkasnya


Diteruskan, “bahwa selama ini kita hanya mengetahui proses pemanenan kelapa sawit tanpa mengetahui proses pasca panennya, kami berharap setelah kunjungan ke PKS PT. Perkebunan Nusantara IV Regional I Kebun Hapesong ini menambah pengetahuan dan wawasan baru tentang pengolahan buah kelapa sawit menjadi CPO,” Ungkapnya


Dilanjutkan, oleh Rahman Abdul Aziz Lubis selaku ketua kelompok PKL menyampaikan, "bahwa kunjungan ini memberikan pengalaman belajar yang tak ternilai bagi mahasiswa PKL, melalui kunjungan lapangan ini, mahasiswa dapat melihat langsung aplikasi teknologi pengolahan kelapa sawit sekaligus memahami tantangan dan peluang yang ada di sektor industri komoditas perkebunan."Ujarnya


Kegiatan ini juga dapat diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap proses industri yang terkait dengan bidang studi mereka serta memotivasi mereka untuk terus berkontribusi dalam pengembangan teknologi pertanian dan industri di Indonesia.


Kunjungan ini menjadi bukti sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam mencetak sumber daya manusia yang sangat berkompeten dan siap menghadapi tantangan globalisasi.


Manaek Simatupang, S.P., Asisten Kepala PT. Perkebunan Nusantara IV Regional I Kebun Hapesong, menyambut kedatangan mahasiswa dengan hangat,  dalam sambutannya, beliau berpesan agar mahasiswa memanfaatkan waktu dan kesempatan pada kegiatan PKL oleh mahasiswa, sedetail-detailnya untuk belajar dan menampung ilmu sebanyak-banyaknya, khusus mahasiswa PKL juga harus menjaga sikap, selalu beribadah, dan mematuhi aturan perusahaan.


Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Universitas Malikussaleh berkesempatan untuk melaksanakan kunjungan pkl ke Pabrik Kelapa Sawit Hapesong yang berlokasi di Jl Balige, hapesong lama, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara. Pabrik Kelapa Sawit Hapesong dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara (PTPN), merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia.


Kegiatan ini berlangsung dalam rangka memperdalam pemahaman terkait manajemen pengolahan TBS kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) menjadi CPO (Crude Palm Oil), pengolahan limbah tandan kosong serta pembuatan biogas di PTPN IV Regional I PKS Hapesong.


Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa mendapatkan penjelasan langsung dari pihak manajemen pabrik mengenai teknologi yang digunakan, proses produksi, hingga penerapan teknologi digital yang digunakan untuk pengelolaan data dan informasi. Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk menyaksikan langsung operasional mesin dan sistem pengolahan modern yang digunakan di PKS ini.


Selama Kunjungan dilaksanakan, mahasiswa juga senantiasa diingatkan betapa pentingnya APD (Alat Pelindung Diri) Ketika bekerja di PKS.


Rano Suhaimin, Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja Umum PKS PT. Perkebunan Nusantara IV Regional I Hapesong, menjelaskan bahwa APD merupakan komponen penting dalam pelaksanaan segala jenis kegiatan di PKS. “Di dalam PKS terdapat banyak sekali alat – alat berat dan area – area yang sangat riskan, sehingga APD sangat diperlukan untuk meminimalisir kecelakaan kerja,” tegasnya.(tim)

Pria Beristri Pencabul 2 Remaja Putri Diserahkan Masyarakat ke Polisi


TAPANULI SELATAN,-

Warga dan masyarakat Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, serahkan seorang pria terduga pelaku pelecehan seksual terhadap dua remaja perempuan yang sudah tidak punya ayah (anak yatim) ke Polisi,Kamis (16/1/2025) malam.


DR, pria beristri dan beranak lima, sudah diamankan di sel Mapolsek Batang Angkola. Informasi diperoleh, Jum'at (17/1/2025) atau hari ini dipindahkan ke ruang tahanan Mapolres Tapsel di Sipirok.


Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi yang dikonfirmasi melalui Kasi Humas AKP Maria Marpaung, membenarkan penangkapan tersebut. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) telah menahan dan memproses DR.


"Penangkapan itu benar adanya dan saat ini terlapor berinisial DR sudah ditahan. Laporan Polisi baru semalam kita terima, dan tadi malam terlapornya sudah diamankan," terang Kasi Humas AKP Maria. 


Untuk diketahui, pada Rabu (15/1/2025) sekira pukul 14:00 WIB di salah satu desa Kecamatan Batang Angkola Tapsel terjadi pelecehan seksual. Diduga dilakukan pria beristri, DR, terhadap dua remaja perempuan kakak adik, sebut saja Mawar dan Melati. 


Keesokan harinya, sembari menunggu korban Mawar, 15, dan Melati, 13, bersama ibu mereka pulang membuat laporan Polisi di Polres Tapsel, warga yang tersulut emosi berkumpul dan berencana mencari DR. 


Hal ini kemudian diketahui oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dari Koramil Pintu Padang, kepala desa tempat korban tinggal dan kepala desa tempat pelaku tinggal (desa mereka bertetangga dan berbatasan langsung).


Guna menghindarkan hal-hal yang tak diingini, maka Babinsa bersama dua kepala desa meminta warga menahan diri. Biarkan mereka dulu yang menemui DR dan memintanya agar mau dibawa ke Polsek Batang Angkola.


Setelah hampir sejam, warga semakin emosi dan datang menyusul ke lokasi pertemuan Babinsa dan kepala desa dengan DR. Ternyata mereka sudah tidak di lokasi dan diperoleh info sedang menuju Polsek Batang Angkola.


Dengan mengendarai mobil bak terbuka, warga beramai-ramai menuju Polsek. Di sana mereka bertemu dengan Babinsa, kepala desa dan terduga pelaku pelecehan seksual tersebut.


Kepada Kapolsek Batang Angkola AKP A.G Harahap, warga serahkan DR untuk diamankan. Sebab, sudah tidak terjamin lagi keamanannya apabila masih tetap tinggal di kampung. Ditambah lagi yang bersangkutan seperti patentengan dan masih datang ke warung kopi.


Kapolsek Batang Angkola menerima permintaan warga dan langsung memasukkan DR ke dalam sel. Setelah beberapa jam kemudian, warga pulang meninggalkan Mapolsek.(tim)

Saif Azis Siregar Minta Kejari Tapsel Agar Memanggil dan Memeriksa Oknum dan Seluruh Anggaran Satpol-PP Kab.Tapsel


Tapanuli Selatan.Kamis.(16/01/2025).

Rasydin Hasibuan Selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Agent Perubahan Sosial Tapanuli bagian Selatan (HUMAS TABAGSEL) melakukan unjuk rasa damai jilid III di depan kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kab.Tapanuli Selatan."


Dalam aksi tersebut "Rasydin Hasibuan menyampaikan dalam orasinya bahwa kami hari turun ke 3 kalinya untuk meminta pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran rapat konsultasi ke Provinsi Rp.691,830.000,00 dan kecamatan dan anggaran pengadaan baju dinas beserta atribut Rp.350.445.000,00 pada T.A 2023 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kab. Tapsel.


Dilanjutkan, “Kami meminta kepada kepala satuan polisi pamong praja kab. Tapanuli Selatan agar hadir di hadapan kami untuk menerangkan dan menjelaskan secara lisan maupun memaparkan bukti dokumen yang bisa dipertanggung jawabkan pada kebenarannya Karena Sampai Hari ini pihak satuan Polisi Pamong Praja Tapanuli Selatan belum bisa menjawab pertanyaan kami Tersebut." ujarnya.


Dilanjutkan, Rasydin Hasibuan menitipkan pesan dengan tegas kepada Kepala satuan polisi pamong praja Kab.Tapsel melalui Kabid trantikum, “sampaikan kepada beliau kami tidak akan berhenti untuk melakukan aksi unjuk rasa damai sampai berjilid-jilid, jika tuntutan kami tidak ditanggapi sebagai mestinya.” Sambungnya.


HUMAS TABAGSEL memberikan kado atau  oleh-oleh sebuah Kacang Panjang untuk diberikan Kepada Bapak Kasat Pol PP Kab.Tapsel atas kekecewaan mereka dengan tanggung jawab beliau yang mereka nilai tidak profesional.


Saif Azis Siregar  juga menambahkan jika hari ini satuan Polisi Pamong Praja juga tidak bisa menjawab pertanyaan kami tersebut lebih baik bapak Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Tapanuli Selatan mundur dari jabatan yang beliau Emban, “Karena kami menilai tidak profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, hanya permasalahan anggaran tersebut tidak bisa di pertanggung jawabankan Kepala satuan polisi pamong praja kab.Tapsel belum lagi dengan anggaran yang lain,"Jelasnya.


Diteruskan, Saif Azis Siregar menegaskan agar kiranya aparat penegak hukum di kab.tapsel agar memanggil dan memeriksa seluruh anggaran Satuan Polisi Pamong Praja Kab.Tapsel kami mencium adanya aroma KKN. (tim)

Pelecehan Seksual Terhadap 2 Remaja, Pria Beristri Dilapor ke Mapolres Tapsel



Tapanuli Selatan.Kamis.(16/01/2025)

Inisial DR, seorang pria beristri dan beranak lima, dilaporkan ke Mapolres Tapanuli Selatan karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 2  (dua) remaja putri berusia 15 dan 13 tahun, Kedua korban merupakan kakak adik kandung yang sudah kehilangan ayah (anak yatim).


Korban, sebut saja Mawar dan Melati, merupakan adik sepupu dari istri pelaku, Rumah mereka berjarak sekitar 1 kilometer di Kecamatan Batang Angkola, Kab. Tapsel. Hingga kini, kedua korban sangat trauma dan apalagi pelaku masih bebas berkeliaran.


Dijelaskan, Rabu (15/1/2025) sekira pukul 14:00 WIB, pelaku yang bekerja menjemur padi di halaman tetangga, datang dan minta kopi ke rumah korban. Di dalam rumah itu ada Mawar dan Melati, sedangkan ibu mereka di depan bersama istri paman.


Karena masih ada hubungan keluarga, Mawar yang siswi kelas 1 SMA itu pergi ke dapur untuk membuatkan kopi. Namun entah bagaimana, tiba-tiba DR sudah di sampingnya dan langsung mencium kening kiri korban.


Mawar yang mendapat perlakuan tak senonoh dari DR itu kaget dan terdiam. Ia berlari masuk ke kamar dan menguncinya dari dalam. Ia sangat sedih dan takut atas apa yang baru saja terjadi.


Setengah jam kemudian, DR meminta Melati (adik Mawar) membelikan mie instan ke warung. Pada saat menyerahkan uang, DR menggendong dan meremas payudara remaja putri yang masih kelas 2 SMP itu.


“Saat aku mau pigi ke warung, si DR juga mencolek dan menampar pantatku," terang Melati yang terlihat masih trauma atas kejadian tersebut.


Pulang dari warung, Melati memasak mie instan itu dan menyuruh DR yang berdiri di dekat pintu untuk memakannya. Selanjutnya Melati pergi ke kamar dan tidur di kasur.


Setelah DR keluar dari rumah, Melati mengunci pintu karena ibu dan kakaknya juga telah pergi menjenguk saudara yang sakit. Artinya, hanya dia sendiri yang ada di rumah itu.


Tak berapa lama, DR menggedor-gedor pintu dan minta air putih untuk minum. Melati membuka pintu itu dan kembali ke kamarnya, sedangkan DR pergi ke dapur.


Usai minum, DR masuk ke kamar Melati dan berbaring di samping gadis lugu itu. Kemudian ia memeluk Melati, mencium pipi, meraba payudara dan kemaluan anak perempuan berusia 13 tahun itu.


Karena Melati menolak dan melawan, DR menghentikan perbuatannya dan meninggalkan kamar. Namun sebelum keluar, ia masih sempat meminta Melati melayani hasrat nafsunya.


Setelah ibu dan kakaknya pulang dari tempat saudara, Melati menceritakan semua perbuatan DR. Pada saat bersamaan, Mawar juga menceritakan apa yang dilakukan DR pada saat ia membuat kopi di dapur.


Ibu korban histeris, sehingga saudara dan tetangga berdatangan. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Polsek Batang Angkola.


"Karena perkara ini menyangkut perempuan dan anak, kami diminta untuk membuat laporan di Polres Tapsel. Sebab, di Polsek Batang Angkola tidak ada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak," terangnya.


Ibu korban telah melaporkan DR ke Polres Tapsel pada Kamis (16/1/2025), sesuai surat tanda penerimaan laporan (STPL) nomor STTLP/B/18/I/2025/SPKT/POLRES TAPANULI SELATAN/POLDA SUMATERA UTARA.


"Mohon perhatian dan bantuan atas apa yang kami alami ini," pinta ibu korban.(tim)

Kamis, 16 Januari 2025

Tambang Emas Ilegal di Desa Aek Natas Kab. Tapsel Resmi Dilaporkan ke Polres Tapsel oleh Gabungan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Hukum Kab.Tapsel


Tapanuli Selatan,-

Gabungan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Hukum Kab.Tapsel telah mendatangi kantor Mapolres Tapanuli Selatan terkait dugaan praktik Pertambangan Emas Tanpa Izin atau Ilegal (PETI) di wilayah desa Aek Natas Kab.Tapanuli Selatan,Selasa.14/01/2025.


Awak media menghubungi dan mengkonfirmasi salah satu ketua lembaga ALMAMATER ( Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Maju Terintegrasi Tabagsel) Didi Santoso Piliang menyebutkan; “bahwa pada hari selasa tanggal 14 Januari kami menjatuhkan laporan DUMAS ke Mapolres Tapanuli Selatan, "Terangnya


Didi Santoso Piliang selaku ketua Tim  dari Gabungan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Hukum Tapanuli Selatan berharap tinggi kepada aparat penegak hukum menindak dan menangkap para pelaku yang diduga melakukan kegiatan penambangan emas ilegal  di desa Aek Natas Kab.Tapsel.


Diteruskan , Haris Munandar K.WAKTU MUDA TABAGSEL mengutarakan bahwa, “meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak lanjuti atas laporan DUMAS yang kami sudah layangkan ke Polres Tapanuli Selatan, kiranya proses penegakan hukum harus kita tegakkan pada kegiatan dugaan ilegal itu yang telah merugikan negara."Ucapnya


Ditambahkan" Masyarakat memiliki salah satu fungsi sebagai sosial kontrol dengan tujuan menegakkan birokrasi yang baik dan bersih (Good Government and Clean Government), selanjutnya dengan mengacu pada asas praduga tidak bersalah serta meluruskan laporan elemen masyarakat dalam rangka fact finding kajian sosial di lapangan."Tandasnya


Adapun beberapa dasar hukum pada kegiatan dugaan ilegal tambang emas :

Undang Undang Dasar Tahun 1945, pasal 27 ayat (1) dan (2),

Undang Undang Dasar Tahun 1945, Pasal 28 A

UU No. 37 Tahun 2008 Pasal 1 ayat (3) tentang Ombudsman RI,

UU No. 3 tahun 2020 tentang Surat Izin penambangan batu (SIPB),

PP Tahun 2021 pasal 131 poin 3 tentang Persyaratan Lingkungan,

PP No. 27 Tahun 2012 Tentang Lingkungan Hidup."


Fachrul  Rozi selaku  Ketua AMATIR juga ikut menjelaskan:  “bahwa hasil investigasi dan beberapa informasi dari masyarakat adanya pada kegiatan yang  terindikasi terjadinya praktik dugaan penambangan emas ilegal ( PETI ) di daerah Desa Aek Natas Kab.Tapanuli Selatan."Terangnya


Menurutnya, adanya indikasi yang disinyalir kegiatan tersebut ada pembiaran dari pihak aparat penegak hukum, serta kurangnya APH dalam melakukan pengawasan pada kegiatan tersebut, mereka juga menduga kuat kegiatan tambang emas tidak memiliki izin (legal) yang sah dari pemerintah.


"Teritorial atau wilayah pada kegiatan penambangan yang berada di daerah Desa Aek Natas Kab.Tapanuli Selatan diduga masih kawasan hutan lindung, ditengarai adanya dugaan kegiatan tambang emas ilegal sewaktu-waktu dapat memicu  banjir bandang, tanah longsor, kepunahan pada hewan satwa liar yang dilindungi oleh negara dan lain-lainnya." Tegasnya


"Beberapa faktor-faktor diatas yang telah kami uraikan diatas sehingga kami juga sebagai pemerhati kerusakan lingkungan sekitar untuk mencegah adanya korban dari kegiatan tambang emas ilegal daerah Desa Aek Natas Kab.Tapanuli Selatan." Terangnya.(tim)

Rabu, 15 Januari 2025

HUMAS TABAGSEL Melakukan Aksi Unjuk Rasa Jilid II di Taman Aspirasi Kab. Tapanuli Selatan


Tapanuli Selatan,-

Rasydin Hasibuan Selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Agent Perubahan sosial Tapanuli bagian Selatan (HUMAS TABAGSEL) bersama sejumlah mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa damai di depan kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kab.Tapanuli dan Kantor Kejari Kab.Tapanuli Selatan,"Selasa.14/01/2025.


Dalam orasinya, Rasydin Hasibuan menyampaikan, bahwa kami hari ini kami turun langsung pada ke 2 kalinya dalam menyampaikan aspirasi kami secara tegas dan lugas mempertanyakan pada anggaran rapat dan konsultasi ke tingkat Provinsi Sumatera Utara yang menghabiskan anggaran Rp.691.830.000,00 pada T.A 2023 dan Pengadaan Baju dinas Beserta Atribut Rp. 350,445,000 . Satuan Polisi Pamong Praja Kab.tapsel.


"Kami  meminta kepada kepala satuan polisi pamong praja kab, Tapanuli Selatan agar memaparkan dan mengklarifikasi tuntutan yang kami minta baik secara lisan maupun memaparkan bukti dokumen yang bisa dipertanggung jawabkan pada kebenarannya,"Tegasnya.


Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang diwakili Kepala Bidang Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat (Kabid trantikum) Ferry Harahap datang menemui aksi unjuk rasa dan menanggapi tuntutan adik-adik mahasiswa dari aliansi HUMAS TABAGSEL menyebutkan “bahwa tuntutan belum bisa di tanggapi oleh Bapak kasat Pol PP Kab.Tapsel berhubung beliau sedang ke luar kota, namun tuntutan adik-adik mahasiswa pada hari ini akan saya sampaikan kepada pimpinan kami yaitu kepala satuan polisi pamong praja (Kasatpol PP), dan kami akan koordinasi apa yang ingin kami lengkapi untuk memenuhi tuntutan adik-adik pada hari ini,"Jelasnya.


Massa aksi unjuk rasa menanggapi dari penjelasan perwakilan kepala satuan polisi pamong praja Kabid Trantikum Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Tapanuli Selatan tersebut mengucapkan bahwa mereka kecewa atas jawaban yang disampaikan oleh Pak Kabid, hasil jawabannya sama saja dengan aksi kami yang pertama pada minggu yang lalu, jika pimpinan keluar kota kenapa tidak didiskusikan dengan para petinggi satuan Polisi Pamong Praja Kab.Tapsel, menurut massa aksi unjuk rasa  tidak hanya kasat yang bisa mengambil keputusan jika beliau berhalangan untuk menanggapi tuntutan kami ini, dan jawaban tersebut tidak dapat diterima oleh aliansi  HUMAS TABAGSEL, poin jawaban tersebut sama dengan nol, jawaban pak Kabid hanya begitu begitu saja dan selalu berputar-Putar dan tidak terarah dan tidak bisa menjawab hasil dari tuntutan massa aksi tersebut.


Saif Azis Siregar menegaskan akan kembali lagi melakukan aksi unjuk rasa jilid 3 di hari Kamis tanggal 16 Januari 2025, dengan massa jauh lebih besar, mereka juga menekankan agar aparat penegak hukum untuk memeriksa seluruh T.A anggaran 2023 pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kab.Tapsel, “Sebelum kami membubarkan diri kami ingin memberikan oleh-oleh sebuah pisang bentuk kekecewaan Kami atas tanggapan yang diberikan oleh pak Kabid trantikum Dan tolong pak Sampai kirim salam kami kepada pak Kasat Satpol PP." Terangnya.


Diteruskan, Saif Azis Siregar mengutarakan kami akan hadir kembali lagi untuk aksi jilid 3; “kami harap Satpol PP Kab.Tapanuli Selatan kiranya nanti mempersiapkan dokumen yang bisa di pertanggung jawaban untuk bahan kami melanjutkan jalur hukum."


Massa aksi unjuk rasa HUMAS TABAGSEL melanjutkan aksi tersebut ke kantor Kejaksaan Negeri Kab.Tapanuli Selatan, meminta Kepala Kejaksaan Kab.Tapsel agar memeriksa anggaran tahun 2023 Satuan Polisi Pamong praja Kab.Tapanuli Selatan, Mengenai Anggaran Rapat, Konsultasi ke tingkat Provinsi dan kecamatan dan pengadaan Baju dinas Beserta Atribut diduga ada indikasi dugaan tindak pidana korupsi.


Aksi unjuk rasa didepan Kantor Kejari Kab.Tapsel langsung ditanggapi oleh Kejari Tapanuli Selatan yang diwakili Kasi Intel Abrika Simbolon "Tuntutan kawan-kawan mahasiswa akan kami tindak lanjuti dan kami berharap kepada adik-adik mahasiswa dari aliansi HUMAS TABAGSEL agar memasukkan laporan langsung ke kantor kami supaya dapat kami proses," Ucapnya.(tim)

Minggu, 12 Januari 2025

Puluhan Mahasiswa dari HUMAS TABAGSEL Unjuk Rasa di kantor SATPOL PP Kab. Tapanuli Selatan


Tapanuli Selatan,-

Rasydin Hasibuan Selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Agent Perubahan sosial Tapanuli bagian Selatan (HUMAS TABAGSEL) melakukan unjuk rasa damai di depan kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kab.Tapanuli Selatan,"Jumat.10/01/2025.


Dalam aksi tersebut Rasyidin Hasibuan menyampaikan dalam orasinya bahwa kami hari ini turun langsung dan menyampaikan dan mempertanyakan pada anggaran rapat dan konsultasi ke tingkat Provinsi yang menghabiskan Rp.691,830.000,00 pada T.A 2023 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kab. Tapsel.


"Kami  meminta kepada kepala satuan polisi pamong praja kab. Tapanuli Selatan agar menerangkan dan menjelaskan secara lisan maupun memaparkan bukti dokumen yang bisa dipertanggung jawabkan pada kebenarannya,"Tegasnya.


"Ahmad Tahir Harahap juga menambahkan seharusnya Satuan Polisi Pamong Praja Itu menertibkan dan Penegak Perda bukan bermain-main dengan anggaran negara,"Jelasnya.


Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang diwakili Kepala Bidang Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat (Kabid trantikum) Ferry Harahap datang menemui aksi dan menanggapi tuntutan dari aliansi HUMAS TABAGSEL mengatakan; “bahwa tuntutan Adik-adik mahasiswa pada hari ini akan saya sampaikan kepada pimpinan kami kepala satuan polisi pamong praja (Kasatpol PP), dan kami akan koordinasi apa yang ingin kami lengkapi untuk memenuhi tuntutan adik-adik pada hari ini,"Pungkasnya.


Massa aksi unjuk rasa menanggapi dari penjelasan perwakilan Kabid Trantikum Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Tapanuli Selatan tersebut dengan mengucapkan bahwa mereka kecewa atas jawaban yang disampaikan oleh Pak Kabid, hasil jawabannya tidak dapat diterima, poin jawaban tersebut nol sama hal nya mereka tidak dapat jawaban yang memuaskan.


Humas Tabagsel menegaskan akan kembali lagi melakukan aksi unjuk rasa jilid 2 minggu depan, dengan massa jauh lebih besar, mereka juga menekankan agar aparat penegak hukum untuk memeriksa seluruh T.A anggaran 2023 pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kab.Tapsel. (tim)

Selasa, 24 Desember 2024

PC HIMMAH TS-PSP Serahkan Bantuan Kepada Korban Banjir Desa Simaninggir Kec. Tantom Angkola Kab. Tapanuli Selatan

Tapanuli Selatan,- 

Pengurus Pimpinan Cabang HIMPUNAN MAHASISWA AL- WASHLIYAH Kab.Tapanuli Selatan-Kota Padangsidimpuan (PC HIMMAH TS-PSP) telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana banjir di Desa Simaninggir Kota Tua Kec.Tantom Angkola Kab. Tapanuli Selatan yang membuat banyak rumah-rumah warga rusak, Senin.23 Desember 2024.


Ketua PC HIMMAH TS-PSP yang di wakili Dedi Rinaldi menyampaikan kepada awak media dan menyebutkan bahwa, “hati nurani kami terpanggil  dan bentuk sosial atas kecintaan kami terhadap saudara/ri kami masyarakat yang terkena bencana alam yang menyebabkan puluhan rumah masyarakat telah kehilangan harta bendanya." ujarnya.


“Bencana alam yang menimpa saudara-saudari kami, kami mengajak seluruh elemen masyarakat Sumatera Utara agar memberikan bantuan kepada musibah yang menerpa masyarakat Desa Simaninggir Kab.Tapanuli Selatan.” Tambahnya


Rasydin Hasibuan Selaku Ketua PK HIMMAH Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan (UGN Padangsidimpuan) mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya Kepada seluruh masyarakat TABAGSEL (Tapanuli bagian selatan)  terkhususnya masyarakat Kota Padangsidimpuan yang telah memberikan sumbangsihnya dan donasi melalui PC HIMMAH TS-PSP, bantuan tersebut sangat membantu keringanan atas bencana yang dialami oleh masyarakat Desa Simaninggir Kab.Tapanuli Selatan.


Alhamdulillah berkat bantuan  yang diberikan masyarakat Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan hari Senin 23 Desember 2024 PC HIMMAH TS-PSP mengantarkannya langsung kepada masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam, adapun bentuk bantuan tersebut antara lain adalah Beras, Telor, Indomie,Minyak Goreng,Kopi,Gula, Roti dan lain-lain.


Sahdin Toras Hasibuan selaku Ketua PK HIMMAH UIN Syahada juga menyampaikan kepada awak Media, “Mudah-mudahan bantuan yang kami salurkan ini bisa meringankan beban masyarakat Desa Simaninggir Kota Tua dan Bermanfaat.”


"Kita doa'kan Desa Simaninggir Kota Tua Kec.Tantom Angkola Kab. Tapanuli Selatan

 Mudah-mudahan cepat pulih Kembali Desa Simaninggir Kota Tua agar semua masyarakat bisa beraktivitas kembali seperti biasanya  dan kami Doa' kan semua masyarakat yang telah memberikan donasinya kepada saudara Kita yang terkena bencana alam Di berikan kesehatan,umur yang panjang dan diberikan Rezeki Yang berlimpah amin.” Harapnya. *(tim) 

Senin, 02 Desember 2024

Viral, Video Pernyataan Sikap Aktivis Pemerhati Keadilan Rahmat Taufik Dalimunthe, Tumpulnya Penegakan Hukum Wilayah Polres Tapanuli Selatan


Tapanuli Selatan. Senin 02/12/2024

Aktivis Pemerhati Keadilan Rahmat Taufik Dalimunthe ditemui awak media dan juga ibu Siti Mariyam menyatakan sikap melalui video dengan durasi waktu 3 menit 31 detik.


Rahmat Taufik Dalimunthe menyebutkan teruntuk yang saya Hormati kepada bapak Presiden PRABOWO SUBIANTO, bapak Kapolri JENDERAL POLISI LISTYO SIGIT PRABOWO dan KAPOLDA SUMUT IRJEN POL WISNU HERMAWAN FEBRUANTO.


Saya selaku Aktivis Pemerhati Keadilan Tapanuli bagian selatan (Tabagsel) Rahmat Taufik Dalimunte sangat prihatin dan geram atas penegakan hukum di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. 


Ia melanjutkan, "disamping saya yang bernama ibu Siti Mariyam adalah salah satu korban yang beralamatkan Sitorbis Desa Pargarutan Dolok Kecamatan Angkola timur Kab. Tapanuli Selatan di dzolimi oleh oknum-oknum yang telah menganiaya kehidupan ibu Siti Mariyam dan juga beberapa oknum yang diduga telah merusak dan menutup akses jalan ke rumah gubuk ibu Siti Mariyam yaitu inisial KP, BP, dan UP sebagai yang dilaporkan. 


Ditambahkan, "Penegakan hukum di Kabupaten Tapanuli Selatan terasa tumpul, 2 (dua) kali melakukan pelaporan ke kantor Polres Tapanuli Selatan oleh ibu Siti Mariyam sudah menjalani kurang lebih 2 (dua) bulan tidak ada tindak lanjut atas laporan ibu Siti Mariyam". 


Ibu Siti Mariyam hari ini takut dan juga merasa terdzolimi dan keamanan ibu Siti Maryam terasa terancam oleh oknum-oknum yang diduga preman, yang diduga merusak dan menutup akses jalan ke rumah ibu Siti Mariyam.


Oknum-oknum tersebut yang diduga terasa bebas dari hukum,  “saya kira Bapak kapolres Tapanuli Selatan AKBP YASIR AHMADI SIK. MH seakan-akan melakukan pembiaran terhadap oknum-oknum yang telah merusak dan mengganggu kehidupan ibu siti maryam".


"Saya selaku Aktivis Pemerhati Keadilan akan terus mengawal kasus dan laporan oleh ibu Siti Maryam, saya masih percaya sepenuhnya kepada bapak Kapolres Tapanuli Selatan AKBP YASIR AHMADI SIK MH akan menindak lanjuti proses hukum ibu Siti Maryam".Tegasnya *(tim)

Selasa, 26 November 2024

AR PURBA Bersama Seluruh Jajaran Pengurus Pemuda Ansor Datangi Kantor Bawaslu Tapsel


Tapanuli Selatan. Selasa. 26/November/2024

Ketua PC bersama Seluruh Pengurus dan PAC se- Tapsel Gerakan Pemuda Ansor Datangi Kantor Bawaslu Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Senin, tgl 25/11/2024. 

Pemuda Ansor Yang di Nakhodai , AR Purba Menyampaikan Kepada Awak Media adapun Maksudnya mendatangi Kantor Bawaslu Tapsel dalam Rangka menyongsong Pilkada Damai.

Ia juga menyampaikan jangan ada intervensi dan tekanan kepada warga supaya hak Demokrasi berjalan seperti yang di harapkan, Jujur, Adil , Bebas, Rahasia demi terwujudnya Pilkada Damai, harap AR Purba.

Pilkada ini kan kepentingan rakyat bukan kepentingan golongan dan kelompok, maka beliau dan pengurus menekankan, bahkan Banser dari Pemuda Ansor akan mininjau langsung di tiap-tiap TPS se Tapanuli dan mengajak seluruh warga NU dimanapun berada agar sama-sama mengawal pilkada ini. 

AR Purba berpesan, jangan sampai ada tekanan dan intervensi kepada masyarakat Tapanuli, tutupnya.(tim)

Senin, 25 November 2024

Dolly Tinjau Wilayah yang Terdampak Banjir Bandang di Tapsel


Tapanuli Selatan,-

Memulai hari pertama bekerja setelah cuti Pilkada 2024, Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Dolly Pasaribu, langsung menunjukkan kepeduliannya dengan meninjau lokasi banjir bandang yang melanda 2 kecamatan yakni Kecamatan Batang Angkola dan Sayur Matinggi, Minggu (24/11). 


Tidak hanya memantau, Dolly juga menyerahkan bantuan logistik ke warga yang terdampak bencana. Desa-desa terdampak yang dikunjungi Dolly meliputi Desa Hurase dan Desa Huta Padang Kecamatan Batang Angkola, serta Desa Sipange Siunjam Kecamatan Sayur Matinggi. 


Bantuan yang diserahkan berupa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, mi instan, ikan kaleng, hingga air mineral, hasil kontribusi pemerintah daerah begitu juga BPBD Provinsi Sumut dan BNPB RI .


Tak hanya membawa bantuan, Dolly juga mengawal langsung upaya penanganan pasca-bencana. TNI, Polri, BPBD Tapsel, Satpol PP, Dinas PUPR, Dinas Sosial, serta Pemadam Kebakaran turut dikerahkan. 


Mereka bekerja sama membersihkan puing-puing dan lumpur yang menutupi rumah warga, jalan, serta rumah ibadah. Alat berat dan mobil pemadam terus beroperasi untuk membuka akses jalan dan memulihkan fasilitas umum.  


Dalam kesempatan itu, Dolly mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu mengatasi dampak bencana. 


“Saya berharap masyarakat, pemerintah daerah, dan semua pihak dapat bersinergi untuk membersihkan lingkungan dari lumpur dan puing-puing banjir. Dan pastinya kita terus koordinasikan ke BNPB Pusat agar kita dibantu,  untuk memulihkan kondisi sulit ini,” tegas Dolly.  


Ia juga mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem. “Jika ada tanda-tanda hujan mulai muncul, jangan memaksakan aktivitas. Cari tempat aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,”pesannya.  


Sebelumnya, banjir bandang ini terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada Jumat malam (22/11). Dampaknya, ratusan rumah mengalami kerusakan sedang hingga berat, dan 2 warga dilaporkan meninggal dunia.  


Sementara Plt. Kalaksa BPBD Tapsel, Puput Mashuri, menyampaikan bahwa pendataan jumlah rumah rusak masih berlangsung.


“Kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai miliaran rupiah. Data detail kerusakan akan segera kami informasikan,”ujarnya.

  

Di tengah situasi sulit, warga memberikan apresiasi tinggi kepada Bupati Dolly atas respons cepat dan tanggapnya. Abdul, salah satu warga Desa Hurase, menyampaikan rasa terima kasihnya.  


“Terima kasih banyak untuk Pak Bupati yang langsung turun ke lokasi membawa bantuan logistik, tenda pengungsian, dan alat berat. Ini adalah pemimpin yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” ungkap Abdul penuh haru.  


Kehadiran Dolly ke lokasi bencana membawa harapan baru bagi warga untuk segera pulih dari dampak banjir bandang dan semangat gotong royong pun semakin menguat di tengah upaya pemulihan. (Prokopim Tapsel)

Minggu, 17 November 2024

Plt.Bupati Tapanuli Selatan Diduga Black Campaign, GMTI SUMUT Desak Bawaslu Tapanuli Selatan Periksa Oknum ASN Tidak Netral


Tapanuli Selatan,-

Puluhan massa yang terdiri dari aliansi GMTI-Sumut melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor Bawaslu Kabupaten Tapanuli Selatan pada hari jum'at tanggal 15 November 2024.


Aksi unjuk rasa GMTI-Sumut di depan kantor Bawaslu Tapanuli Selatan sempat mengalami ketegangan, massa aksi sempat dorong-dorongan dengan aparat keamanan yaitu dari pihak kepolisian, mahasiswa dan Pemuda menganggap Bawaslu Tapsel tidak sigap dalam penanganan isu-isu permasalahan PILKADA di Kab. Tapanuli selatan".


Adapun beberapa tuntutan massa GMTI-SUMUT di depan kantor Bawaslu Kab. Tapanuli Selatan:

1. Meminta Bawaslu Tapsel untuk memanggil PLT Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dongoran Karena Kami duga melakukan Black Campaign, yang dimana untuk mengintervensi ASN dan PNS di kawasan Tapanuli Selatan yang  beberapa rekaman suara diduga Rekaman Suara itu adalah PLT Bupati Tapsel".


2. Meminta Bawaslu Untuk Memproses sesuai UU Pilkada No 8 2024 yang dimana dugaan intervensi PLT Bupati Tapsel untuk membuat Video seluruh ASN, PNS,  PPPK, Honorer dan tenaga teknis dalam hal ini mereka diduga diperintah untuk membuat video deklarasi.


3. Meminta Bawaslu Tapsel untuk Lebih memperhatikan Netralitas Polri karna dari rekaman yang beredar dugaan suara PLT Bupati menyebutkan salah satu pimpinan di Polres Tapsel, oleh karena itu kami akan siap dalam segala bentuk perlawanan.


Massa GMTI-SUMUT berjanji akan kembali lagi melakukan aksi besar-besaran di depan kantor Bawaslu Kab. Tapanuli Selatan dengan massa jauh lebih besar apabila tuntutan aksi tidak di proses secara cepat dan tegas, mereka juga meminta secara tegas dan lugas Pilkada harus netralitas tanpa ada intervensi dukungan salah satu paslon dan merugikan paslon lainnya.*(tim)



Jumat, 15 November 2024

Dukung Netralitas, Forum Mahasiswa Agent Sosial Tabagsel Unjuk Rasa Didepan Kantor Bawaslu dan KPU Tapsel


Tapanuli Selatan.14 November 2024 

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Agent Sosial Tabagsel melaksanakan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu Tapsel dan kantor KPU Tapsel".


Aksi unjuk rasa tersebut bertujuan untuk mendukung penuh Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) kab. Tapsel dalam upaya melakukan pengawasan dalam pilkada mendatang. sebab, akhir-akhir ini Bawaslu Tapsel dan KPU Tapsel diterpa isu negatif, isu tersebut bermunculan dari berbagai elemen dan berkembang menjadi tajam, Netralitas Bawaslu Tapsel dan KPU Tapsel dipertanyakan sampai Pilkada Tapsel selesai.


Koordinator aksi menyebutkan, “kami mendukung penuh kinerja Bawaslu Tapsel dan KPU Tapsel   dalam mensukseskan Pilkada serentak tahun ini, sesuai dengan ketentuan Undang undang yang berlaku,  kami juga menolak segala intimidasi dan intervensi kepada Bawaslu Tapsel dan KPU Tapsel, kita percayakan saja kepada seluruh perangkat, anggota, komisioner dan lain-lain dalam upaya menyelamatkan tugas-tugasnya". ujarnya.


Menambahkan,” Kami juga meminta kepada pihak Bawaslu Tapsel agar mengawasi oknum-oknum ASN dan institusi yang tidak netral dalam menjelang Pilkada serentak yang akan dilaksanakan bulan November ini,” ucap Dedi Syaputra. 


Sahdin Toras Hasibuan dalam orasinya mendukung penuh kepada KPU Tapsel agar menjalankan tugasnya sesuai dengan Ketentuan undang undang yang berlaku, “jangan ada kecurangan sedikitpun dalam pilkada serentak ini, baik pemilihan bupati  tapsel dan wakil bupati Tapsel maupun calon gubernur Sumatera utara dan calon wakil gubernur Sumatera Utara", Pungkasnya. 


Di akhir aksi unjuk rasa Rasydin Hasibuan mengajak seluruh elemen masyarakat, pilihlah pemimpin sesuai dengan hati nurani kita, pilih pemimpin yang menjanjikan kesejahteraan masyarakat dalam menumbuhkan perkembangan dan kemajuan dalam segi sektor ekonomi, pembangunan atau infrastruktur, mampu meningkatkan mutu pendidikan, dan menciptakan kedamaian kenyamanan dalam bermasyarakat.


“Jadilah masyarakat yang bermartabat dengan nilai moralitas yang tinggi, dan kita tidak memperjual belikan suara kita dengan materi/uang, saya yakin masyarakat hari ini sudah cerdas dalam memilih sosok pemimpin masa depan, secara pribadi saya tuangkan dalam pemikiran saya dalam pemberitaan ini dan tidak ada niat untuk mengajari atau menggurui masyarakat, namun bila mengingatkan sesama saudara pilihlah pemimpin yang Cerdas secara Intelektual dan Cerdas Secara Spiritual (Agama).” harapnya


Rasydin Hasibuan memberikan  cinderamata dalam bentuk bunga sebagai tanda kenang-kenangan agar Bawaslu Tapsel dan KPU Tapsel ingat dengan tuntutan yang mereka.*(tim)




Jumat, 08 November 2024

Diduga Melakukan Pengrusakan, Inisial MU Dkk Terkesan Kebal Hukum, Siti Mariyam Kecewa, Lambannya Penanganan Polres Tapanuli Selatan


Tapanuli Selatan. (08/11/2024).

Siti Mariyam (44) selaku pemilik tanah di salah satu daerah Desa Pargarutan Dolok Kab. Tapsel, awal permasalahan diduga adanya dugaan akses jalan menuju kebun atau rumah si pelapor (Siti Mariyam) ditengarai ditutup dan pipa saluran air dirusak atau dipotong-potong oleh yang tidak bertanggung jawab, Secara resmi Siti Mariyam sudah melakukan 2 (kali) melakukan laporan ke resmi Polres Kab. Tapsel.


Bermula Pada hari Selasa, tanggal 01 Oktober 2024 sekira pukul 11.00 Wib pada saat Pelapor sedang menanam bibit jeruk di ladang miliknya yang berada di Dusun Silorbis Desa Pargarutan Dolok Kec. Angkola Timur Kab. Tapanuli Selatan.


Diduga inisial K, BP, dan UP terlihat melalui foto dokumentasi melakukan pemalangan atau menutupi akses jalan ke rumah atau kebun si pelapor dengan cara memagar dengan menggunakan kayu atau bambu serta mencangkul jalan ke ladang milik Pelapor.


Perbuatan orang tidak bertanggung jawab tersebut sudah mengganggu dan meresahkan bagi pihak si pelapor, anehnya menurut si pelapor perbuatan itu seolah-olah dibenarkan berbagai pihak dan tidak adanya tindakan yang tegas oleh aparat penegak hukum.


Dampak atau akibat dari perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab menurut si pelapor telah mengalami kerugian sebesar  Rp.70.000.000,00- (tujuh puluh juta rupiah) dan sudah melaporkan kejadian tersebut ;

Laporan pertama : Nomor Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/GAR/B/51/X/2024/SPKT/POLRES TAPANULI SELATAN/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 14 Oktober 2024 pukul 15.49 WIB, bertempat di kantor kepolisian tersebut di atas. 


Pihak Polres Tapsel juga secara resmi telah menerima laporan tersebut, di dalam laporan Polisi tersebut, Telah melaporkan dugaan Tindak Pidana Pelanggaran Menguasai Tanah Tanpa ijin Yang Berhak Atau Kuasanya perpu Nomor 51 Tahun 1960 tentang Larangan pemakaian tanah tanpa ijin yang berhak atau kuasanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, yang terjadi di JL. MENUJU LADANG PELAPOR, RT 00, RW 00, TITIK KOORDINAT 00, PARGARUTAN DOLOK, ANGKOLA TIMUR, KABUPATEN TAPANULI SELATAN, SUMATERA UTARA, dengan Terdapor atas nama K, BP, dan UP.


Laporan ke 2 (dua) Nomor Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/407/XI/2024/SPKT/POLRES TAPANULI SELATAN/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 04/November/2024 pukul 11.32 WIB, bertempat di kantor kepolisian tersebut di atas.


Telah melaporkan dugaan tindak pidana pengrusakan UU Nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal 170  KUHP yang terjadi di jalan tepatnya di kebun milik pelapor di kampung Sitorbis RT-RW Titik koordinat Pargarutan dolok, kecamatan Angkola Timur Kab. Tapsel, Provinsi Sumatera Utara. 


Diketahui pada hari Jumat tanggal 01/11/2024 sekira pukul 09.00 Wib disaat dengan terlapor atas nama Muhammad Ushuluddin Pakpahan dkk uraian kejadian diketahui pada hari jumat tanggal 01/November/2024 sekitar pukul 09.00 wib disaat pelapor siti Maryam sedang berada di gubuk tepatnya dikampung sitorbis desa Pargarutan dolok kecamatan Angkola Timur Kab. Tapsel, Tiba-tiba air mati kemudian pelapor pergi mengecek lokasi pipa air dan melihat pipa air tersebut sudah dipotong-potong oleh terlapor AN. Muhammad Ushuluddin Pakpahan dkk, akibat kejadian tersebut pelapor merasa keberatan dan mengalami kerugian sebesar  Rp.1.000.000,00 (Satu juta rupiah) dan melaporkan kejadian tersebut ke polres Tapanuli Selatan guna proses hukum lebih lanjut,. 


Siti Mariyam menambahkan agar Polres Kab. Tapsel segera menindak lanjuti proses hukum berlaku, dan tidak ada yang kebal hukum pelaku pengrusakan pipa tersebut.*(tim)

 
Copyright © 2023 INILAH NUSANTARA. Designed by OddThemes